Jumat, 06 Agustus 2010

cerbung >> Hasinuda In Love_Part 27

PART XXVII: Ray dan Zahra? Siapa Lagi Tuh?
Agni membangunkan ify. Ia menggoyang-goyangkan badan ify. “fy, bangun, ada cakka.”
Ify terduduk, matanya masih terpejam, ia mengucek-ngucek matanya. “cakka? Mana?” tanyanya.
“di bawah, ngajakin jogging mereka, bangunin ify sama dea yuk!” ify mengangguk.
@Kamar dea&shilla
“shil, de, bangun,” ify menggoyang-goyangkan kaki shilla dan dea.
“apa sih fy?” tanya shilla, ia masih tertidur, memeluk gulingnya.
“bangun, ada rio tuh dibawah, ngajakin jogging,” kata ify.
“ada iel juga de,” kata agni. Keduanya langsung terbangun. “rio?” “iel?”
“iya, cepetan gih lo siap-siap, kita juga mau siap-siap nih,” kata ify.
***
Mereka semua bersiap-siap dan langsung turun.
“lama banget sih,” kata cakka.
“yee, siapa suruh liburan malah dibangunin pagi-pagi,” balas ify.
“udah-udah, ayo cepetan, nanti keburu panas,” kata iel. mereka semua jogging keliling kompleks.
Jam 6an, mereka beristirahat sebentar di trotoar.
“aus,” kata dea.
“lo semua mau minum apa, gue beliin nih,” kata iel. mereka semua memesan minuman ke iel. iel kembali dengan minuman mereka.
“seger,” kata shilla. “thanks ya kak udah beliin!” iel mengangguk.
“capek,” keluh ify.
“baru segitu aja udah capek,” ledek cakka.
“gue kan males olahraga cak! Ogah capek gue,” cakka menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
“ahh! Ngantuk gue! elo ngapain sih vin bangunin gue tadi?! gak tau apa gue masih ngantuk?” agni uring-uringan.
“ya elah! Ntar tidur lagi aja sih! Repot amat!”
“alvinnn..” agni menarik-narik lengan alvin.
“apa sih?!”
“ngantuk!” alvin memutar bola matanya. Dia ngerti nih, si agni lagi manja. Tapi dianya lagi males tuh.
“tidur sono!” alvin menunjuk ke tengah jalan.
“jahat lo! pokoknya gue gak mau tau, besok-besok lo gak boleh bangunin gue pagi-pagi!” alvin menepuk-nepuk pipi agni pelan, gemes ngeliatnya manja.
“iya-iya,” jawab alvin asal-asalan. “woy! Udah pada mau balik belom?” semuanya mengangguk, lalu melanjutkan jogging kembali pulang.
***
Kedelapan anak itu main di ruang tamu rumah agni. Cakka dan alvin main ps, rio lagi online, iel lagi terima telpon di teras, cewek-cewek lagi duduk melingkar, mengobrol.
“ag, pinjem hape lo dong,” kata dea.
“buat apa?” tanya agni.
“liat-liat aja,” kata dea lagi. Agni menyodorkan hapenya. Dea langsung menaruh hape agni di tengah-tengah lingkaran. Shilla membuka galeri foto. Agni berpindah duduk, menyender di belakang alvin, sambil maenin hape alvin.
“ag, foto lo sama kak alvin kok ga ada?” tanyanya heran.
“emang gak ada,” jawab alvin.
Ketiganya berpandangan heran. “kok gak ada sih? Aneh deh, dimana-mana orang pacaran tuh ada foto berduanya, ini masa gak ada,” kata ify heran.
“suka-suka dong. Emang harus ada apa?” tanya agni balik.
“ya gak juga sih,” jawab dea sedikit bingung.
“eh ag, foto sapa ni, banyak banget, sampe ratusan,” tanya shilla lagi. Ify dan dea langsung menyerobot hape agni dan melihatnya.
“iya nih, gondrong, tapi..” dea tidak melanjutkan kata-katanya.
“cakep”
“ganteng”
“keren”
“manis”
“imut”
“lucu”
“gemesin”
“charming”
“babyface”
Komentar beruntun shilla, ify, dan dea itu membuat semua menoleh kepadanya. “and..” lanjut shilla.
“perfect!” lanjut keempat cewek itu berbarengan.
Rio langsung menyerobot hape agni dan melihat fotonya. “apaan nih, gak gitu-gitu amat ah, biasa aja,” katanya tidak terima.
Alvin dan cakka mengambilnya dari tangan rio dan melihatnya. Mereka tidak berkomentar apa-apa, emang bener sih apa yang mereka bilang, cuman tetep aja, sebagai cowok, apalagi cowoknya mereka, mereka jelas-jelas gak terima.
“siapa namanya ag?” tanya ify semangat.
“ray, raynald prasetya,” balas agni semangat juga.
“semangat amat lo jawabnya,” sindir alvin, dia menghentikan gamenya dan bergeser ke sebelah agni.
“hehe.. gue paling semangat kalo ngomongin dia,” jawabnya sambil memperhatikan alvin dari ujung matanya.
“paling semangat? Mau bikin kak alvin jealous lo? haha.. emangnya dia siapa lo? sepupu lo?” tanya dea.
“bukan, dia bestfriend gue dari gue masih bayi. Udah lama nih gak ketemu dia, udah 2 tahun, kangen gue,” jawab agni sambil mengenang masa-masanya dengan ray.
“masih single gak?” tanya shilla.
“maksud lo apa shil?” tanya rio ketus.
“Cuma nanya doang kok, hehe.. jangan marah ya riokuu..” kata shilla manja.
“setau gue sih single,” jawab agni. “kata mama gue, kalo waktu itu diantara ni cowok empat gak ada yang cocok sama gue, gue tuh bakal dijodohin sama ray tau gak!” kata agni serius.
“hah? Serius lo?!” tanya cakka tidak percaya.
Agni menganggukan kepalanya. “sayang aja nih, gue malah sama dia!” agni menunjuk alvin. alvin menatap agni tajam.
“ohh, jadi lo gak mau sama gue, yaudah, bilang sono ke ortu lo kalo gak mau!” ngambek dia.
“hehe.. becanda kok, jangan ngambek dong,” canda agni sambil memeluk lengan alvin dan bersandar.
“ampir aja lo ag si alvin ngamuk-ngamuk, mampus lo kalo dia ngambek, didiemin seminggu mau lo!” seru rio memperingatkan.
Ify, shilla, dan dea berdecak melihat tingkah mereka. “seminggu? Awet amat kak ngambeknya,” kata dea terkekeh.
“diem lo! si iel kok gak balik-balik sih?” balas alvin kesal.
“tau tuh, siapa kali yang nelpon,” balas dea.
Pas sekali, iel baru saja kembali dari teras. Wajahnya tersenyum gembira. “gue ada kabar baik buat lo bertiga!” kata iel ke rio, cakka, dan alvin.
“apa?” kata mereka bersamaan.
“zahra, dia lagi di jalan kesini sekarang,” kata iel. mereka membelalakkan mata tak percaya. Ketiganya kaget plus senang.
“serius lo yel?” tanya rio masih tidak percaya. Iel mengangguk.
“asik! Udah lama gak ketemu zahra! Pasti dia tambah cantik!” seru cakka. Ify mengernyitkan keningnya.
“iya! Pasti dia tambah manis, tambah tinggi,” kata rio. shilla menyunggingkan bibirnya kesal.
“pokoknya gue mau ngajak dia jalan besok!” seru alvin. agni tak menanggapinya. Dia sibuk sms-an dengan ray.
“yaudah, kita balik dong, nanti dia gak nemuin kita lagi,” ajak iel. mereka berempat berdiri. Sepertinya mereka lupa kalo cewek-cewek mereka ada disana.
“wait! Zahra itu siapa?!” tanya dea kesal daritadi dikacangin.
“dia itu temen kita dari kecil, tapi pindah ke swiss 7 tahun yang lalu, setaon sekali dia kesini,” jelas iel singkat.
“ikut aja! Nanti kita kenalin ke zahra!” ajak cakka. Ify, shilla, agni, dan dea berdiri. Agni masih sibuk menatap layar hapenya sambil senyum-senyum sendiri. Alvin menatapnya bingung, tapi kemudian tidak terlalu peduli.
***
@Rumah Hasinuda
Mereka menunggu di ruang tamu. Terdengar deru mobil diluar. Mereka segera menghampirinya. Seorang anak perempuan berambut hitam panjang, tinggi, dan berkulit agak kecoklatan keluar dari mobil.
“zahra!” seru iel, rio, alvin, dan cakka. Mereka segera memeluk anak itu.
Zahra melepaskan pelukan mereka. “gabriel, mario, alvin, cakka,” dia menunjuk satu-satu dan mengabsennya. Mereka mengangguk dan tersenyum. “ya ampun, setaon gak ketemu, tambah keren aja lo semua!” katanya lagi.
“lo juga, tambah cantik, tambah manis, tambah tinggi, tambah lucu,” jawab mereka bergantian.
“ohya, kenalin, ini cewek-cewek kita,” rio menggandeng tangan zahra ke arah ify, shilla, dea, dan agni yang daritadi Cuma melihat.
“ini, cewek gue, dea,” iel menunjuk dea. dea dan zahra saling tersenyum.
“yang ini, yang paling cantik, cewek gue, shilla,” rio mengenalkan shilla. Keduanya tersenyum. Shilla terus menatapi tangan rio yang gak lepas-lepas dari tangan zahra.
“kalo yang ini, cewek gue, agni,” kata alvin sambil berjalan ke arah agni. Keduanya tersenyum.
“yang ini, yang paling manis, ify, cewek gue,” cakka merangkul ify. Keduanya tersenyum.
“gue zahra, mereka udah cerita tentang gue kan? salam kenal ya,” katanya sambil memandang keempat cewek ini.
“zah, masuk yuk,” kata cakka. Mereka semua masuk ke dalam.
“zah, kamar lo di sebelah kamar gue ya!” kata iel semangat.
“gak! Zahra di sebelah kamar gue!” tolak rio.
“enak aja! Di sebelah kamar gue aja!” tolak cakka. Shilla, ify, dan dea merengut kesal. Zahra melihatnya.
“gue di sebelah kamar alvin aja ya,” pinta zahra.
“kamarnya udah ada yang punya tuh masalahnya,” kata alvin. agni mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan –maksud banget sih lo-.
“siapa?” tanya zahra.
“tuh,” alvin mengarahkan pandangannya ke agni. Agni hanya tersenyum tipis.
“loh, elo kan ceweknya, masa tinggal serumah sih?”
“sayangnya gue bukan Cuma ceweknya tuh, gue tunangannya,” tukas agni pamer. Zahra mengangguk-angguk kecewa.
“jadinya kamar lo dimana zah?” tanya iel.
“di sebelah kamar rio aja deh,” jawab zahra. Rio tersenyum. Iel dan cakka kecewa.
“asik! Haha.. dia maunya sama gue kan.. hehe..” rio kesenengan sendiri.
“kak, noh si shilla!” kata ify. Rio melayangkan pandangannya ke shilla. Shilla manyun.
“jangan marah dong shillaku, kan zahra Cuma temen,” kata rio sambil merangkul shilla.
“besok jalan yuk zah,” ajak alvin.
“gak ahh, males!” balasnya. Alvin mengerutkan keningnya.
“ayolah zah,” bujuk alvin.
“pokoknya gak!” tegas zahra. alvin cemberut.
Tiba-tiba agni berdiri, wajahnya terlihat senang, ia terus-terusan menatap layar hapenya. “napa ag?” tanya dea.
“gue ke bandara dulu ya! Mau jemput ray! Dia dateng hari ini!” kata agni terburu-buru.
“wait! Gue ikut!” kata alvin sambil memegang tangan agni.
“gak usah! Lo temenin aja zahra, kasian tuh dia baru dateng,” balas agni. Ia menarik tangannya dari alvin. alvin duduk kembali sambil menatapnya kesal.
“gue ikut ag!” seru ify antusias.
“gue juga!” shilla dan dea ikut-ikutan.
“ayo cepetan, nanti dia kelamaan nungguin, duluan ya,” kata agni segera berlari ke rumah dan mengambil kunci mobil. Shilla, ify, dan dea segera mengikutinya dengan semangat.
“ray siapa?” tanya iel bingung. Dia kan tadi gak ikut dengerin ocehan tu cewek empat muji si ray.
“oh, dia tuh temennya agni, katanya mereka sih, PERFECT!” jawab cakka dengan penekanan di kata-kata perfect.
“perfect? Gawat tuh, nanti cewek kita suka sama dia lagi,” kata iel cemas.
“emang udah suka mereka, baru liat fotonya aja, apalagi si agni coba, bestfriendnya dari bayi, yel! Terus katanya dulu kalo diantara kita berempat gak ada yang cocok sama mereka, bakalan si ray-ray itu tuh yang dijodohin sama dia!” jelas rio panjang lebar dengan sangat emosi.
“wah, terancam tuh vin posisi lo!” seru iel. alvin tidak merespon.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar