Jumat, 06 Agustus 2010

cerbung >> Hasinuda In Love_Part 20

PART XX: Jauhin Gue, Please..
Cakka menceritakan masalah alvin ke iel dan rio.
“gimana ya?” rio mengetuk-ngetukkan telunjuknya ke dagu.
“lo kasih dia barang-barang aja lah vin, bunga kek, coklat kek, atau apa kek gitu,” saran iel.
Alvin memandang iel dengan heran. “emang lo kira agni kayak cewek lo? Gue yakin seratus persen deh kalo dia gak suka,” katanya.
“lah, abisnya gimana dong? Bingung gue,” kata iel.
“lo deketin agni aja vin, lo baek-baekin dia, jangan berantem mulu,” saran rio. alvin tampak berpikir.
“hhh.. gue gak tau mau ngasih saran apa,” kata cakka.
“ahh.. bingung gue.. udahlah, gue jalanin aja dulu,” kata alvin.
***
Alvin dan agni berangkat bareng ke sekolah.
“ag, lo suka bunga?” tanya alvin.
“gak,” kata agni singkat.
“coklat?”
“gak.”
“boneka? Kalung? Atau apa gitu?”
“gak. Aneh banget sih lo vin, mana ada cowok nanyain ke ceweknya mau dikasih apa,” kata agni heran sambil menggelengkan kepalanya pelan.
“abisnya gue bingung ag, mau kasih lo apa, gue bukan orang yang romantis,” kata alvin.
“vin, gue boleh minta sesuatu sama lo?” tanya agni hati-hati.
“apa? Kalo gue sanggup gue kasih, kalo gak ya gue minta maaf,” tanya alvin.
“jauhin gue buat sementara,” katanya pelan. Alvin kaget, spontan mengerem mobilnya.
“hah? Lo becanda kan ag?” tanyanya kaget, lalu melanjutkan menyetir.
“gue serius,” kata agni.
“tapi kenapa ag?” tanyanya pelan.
“gue mau ngebuka hati gue buat semua vin, bukan Cuma buat lo aja, dan kalo gue di deket lo, gimana orang lain bisa ngedeketin gue,” jelas agni, berharap alvin mengerti.
“lo benci sama gue kan? lo pengen jauh dari gue kan? lo gak mau dengan status ini kan? kalo lo benci sama gue, bilang!” katanya sinis, dipercepat laju mobilnya. Kalau tidak sadar sedang bersama agni, mungkin dia sudah ngebut sekencang-kencangnya.
“alvin! bukan itu maksud gue, gue gak benci sama lo. Gue Cuma minta dua minggu, dua minggu vin! Gue pengen ngerasain vin, kayak yang lain, ngerasain gimana punya cowok, buat have fun, bukan buat serius. Cuma itu doang vin yang gue pengen sekarang, please vin, jauhin gue,” katanya memohon. Dalam hati, agni merasa sangat bersalah sekali, ini sama saja dia mengkhianati pertunangannya.
“tapi ini sama aja lo nyiksa gue ag, lo tau gue gak bisa jauh-jauh dari lo, tapi lo minta gue jauhin lo,” katanya lirih.
“jangan terlalu manja vin, mendingan lo atur sifat lo itu biar gak terlalu manja,” kata agni tanpa perasaan. Alvin tidak menjawab sama sekali.
***
Sesuai permintaan agni, alvin menjaga jarak dengannya. Aren yang melihat adanya jarak dari mereka langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati alvin.
“al.. vin..” panggil aren manja.
Berhubung alvin lagi kesal sama agni, jadi dia nurutin aren. “hmm,” katanya dingin.
Aren memeluk lengan kanan alvin. alvin tidak mengusirnya. Semua orang kaget dengan hal ini. tidak biasanya alvin membiarkan aren mendekatinya. Biasanya langsung dibentak atau diusir.
Agni yang melihatnya langsung memandang aren sinis, sedangkan aren membalas pandangannya dengan tatapan penuh kemenangan.
“wih, kayaknya ada yang cemburu nih,” kata seseorang dari belakang agni. Agni menoleh. “kak riko?” tanyanya heran.
“yap, gue anter ke kelas ya ag?” tawarnya dengan senyum manis. Agni mengangguk.
***
Semakin lama agni semakin dekat dengan riko, dia jadi sering jalan sama riko, smsan, dianter-jemput, baginya riko baik sekali.
Alvin yang melihat agni pulang diantar riko, langsung memperingatkan agni begitu riko pulang. “jangan terlalu deket sama riko ag, dia bukan orang baik-baik,” katanya tanpa memandang agni.
“tapi dia baik sama gue.”
“gue Cuma ngingetin aja,” katanya dingin dan berlalu masuk ke rumahnya.
***
@Room of Hasinuda
Mereka berempat terheran-heran ada 3 surat peringatan yang harus ditandatangani, padahal mereka belum pernah menandatangani satu surat peringatan pun dari pertama kali mereka sekolah. Murid disana sangat disiplin sekali.
Rio mengambil ketiga surat itu dan membacanya. “surat ini buat..” dia tidak melanjutkan kata-katanya. “agni,” lanjut iel setelah membaca nama yang tertera. Mereka langsung menandatangani surat itu. Alvin membawanya dan berniat memberikannya saat istirahat.
***
Alvin duduk di kursi agni. Sedangkan rio, iel, dan cakka sedang asik mengobrol dengan ceweknya masing-masing. Alvin mengetuk-ngetukkan surat itu ke meja.
“shil, fy, de, tu anak kemana sih?” tanyanya kesal. Mereka bertiga menggeleng.
“gak tau kak, emangnya ada apa?” tanya shilla.
“nih,” alvin menyodorkan tiga surat itu ke shilla. Shilla, ify, dan dea mengambilnya.
“surat peringatan?” seru mereka bingung. Alvin mengangguk, lalu mengambil kembali surat itu dari mereka.
Agni masuk ke kelas. Dia bingung kenapa semua menatapnya. “ada apa?” tanyanya bingung.
Raut wajah alvin langsung berubah marah melihat diluar pintu ada riko yang daritadi bersama agni. Alvin berdiri. Di lemparkannya surat itu kasar ke meja agni.
“apa-apaan nih?” tanya agni kesal.
“baca! Mau lo apa sih ag?! 3 surat peringatan! Dapet 1 lagi lo di DO dari sini!” kata alvin marah.
“kok bisa?” agni membaca surat itu.
“gue udah berkali-kali bilang sama lo, jangan terlalu deket sama riko! Dia Cuma bawa pengaruh buruk doang buat lo!”
“alvin! bisa gak sih lo gak usah jelek-jelekkin riko?!” matanya menatap alvin benci.
“ohh, jadi lo ngebelain dia?! liat ag! Gara-gara dia lo dapet surat peringatan! Yang pertama, lo jarang ngerjain tugas! Yang kedua, lo gak merhatiin guru di kelas! Yang ketiga! Nilai lo dibawah 6 semua ag! Lo tau kan disini KKMnya 8? Dapet nilai 6 aja lo gak nyampe ag!”
“ini salah gue, bukan salah riko! Kenapa sih lo selalu nyalahin riko?”
Cafy, yoshill, dan yeldea hanya bisa melihat adu mulut mereka berdua. Selalu saja seperti ini, berantem terus. Cakka menengok ke luar, masih sepi, riko pun sudah tidak ada disana. Ia segera memblokir pintu masuk kelas.
“de, shill, fy, mendingan lo bertiga keluar dulu deh,” saran rio.
“emang kenapa?” tanya ify heran.
“udahlah, lo bertiga keluar dulu, nanti kalo udah bel, lo masuk lagi,” kata iel. mereka bertiga segera keluar kelas dengan bingung.
Iel menutup semua jendela dengan tirai.
“ag! Dia tuh bukan orang baik-baik! Harus berapa kali sih gue ingetin lo? Gara-gara dia lo jadi pulang malem, gak bisa ngerjain tugas, nilai lo juga jadi ancur ag! Kapan sih lo sadar?!” intonasi alvin meninggi.
“tapi dia baik sama gue!” balas agni tidak mau kalah.
“dia Cuma maenin lo doang ag, dia tuh cinta mati sama aren, tapi arennya suka sama gue, otomatis dia bakal ngancurin orang di sekitar gue ag,” nada alvin kini melemah.
“gue gak percaya, udahlah vin, gue lagi males berantem sama lo.”
“gue juga capek ag, kenapa sih kita harus berantem terus? Kenapa kita gak akur aja sih?” tanya alvin memohon.
“gak tau lah vin, gue juga capek,” kata agni. Dia melepas cincin yang belum pernah sekalipun dilepasnya. “gue rasa gue belom sanggup ngejalanin ini semua,” katanya pelan. Diletakkannya cincin itu di telapak tangan kiri alvin.
Alvin memandang agni dengan rasa kecewa dan sakit hati yang sangat besar. Selesai sudah. Semuanya sudah berakhir. Agni mengembalikan cincinnya berarti hubungan mereka berakhir. Alvin keluar dari ruang kelas dengan langkah cepat. Agni hanya dapat menunduk. Cakka, rio, dan iel mematung. Tidak percaya akan apa yang mereka lihat tadi.
Iel langsung mengejar alvin, rio mendekati agni, sedangkan cakka membuka blokiran pintu dan tirai. Semua murid diluar sedang kasak-kusuk membicarakan mereka. Shilla, ify, dan dea langsung masuk ke kelas dan bertanya pada cakka.
Rio mendekati agni. Agni hanya menunduk. Rio memegang kedua bahu agni dan menyetarakan dirinya. Rio menatap agni lembut. “ag, cerita sama gue ya,” katanya lembut.
Agni menggeleng. “udahlah ag, ayo cerita sama gue,” rio menarik tangan agni dan membawanya ke Room of Hasinuda.
Hati shilla sakit melihatnya. Kenapa keempat cowok ini baik sekali terhadap agni, apalagi rio, kenapa harus dengan tatapan lembut seperti itu. Cakka melihat tatapan shilla.
“shil, lo sakit hati ya ngeliatnya? Kita minta maaf ya, harusnya kita cerita sama lo semua,” kata cakka. Ketiganya memandangi cakka heran. cakka menjelaskan ke ketiganya. Bahwa selama ini alvin dan agni itu tunangan, dan mereka berempat diminta menjaga agni.
“ohh, pantesan kalian baik banget sama agni,” kata dea.
“pantes aja mereka berdua tuh aneh banget,” tanggap ify.
“terus sekarang mereka gimana?’ tanya shilla. Cakka mengangkat bahu.
***
Iel mengejar alvin. “alvin! stop!” serunya. Alvin menghentikan langkahnya. Diremasnya cincin yang ada di genggamannya.
“alvin! udah, capek gue ngejarnya,” kata iel. “ikut gue!” iel menarik tangan alvin. alvin diam.
“gak yel, percuma, kalo kita ketemu pasti berantem terus. Gue mau sendiri dulu,” katanya, ia menarik tangannya dari iel dan melanjutkan langkahnya.
Iel menatap punggung alvin yang semakin menjauh. Gue gak tega vin, gue Cuma mau liat lo seneng, udah cukup tekanan batin lo, udah saatnya lo bahagia vin, kata iel dalam hati.
***
Rio duduk dihadapan agni. Agni masih terus menunduk. Rio mengangkat wajah agni.
“kenapa lo balikin cincinnya?” tanya rio lembut.
“gue gak pantes buat alvin, yo,” katanya pelan.
“gak pantes? Lo tau darimana lo gak pantes buat dia? dia sayang sama lo ag, lo sayang kan sama alvin?”
“gue gak tau, gue sendiri gak yakin perasaan gue apa ke dia,” ucap agni perlahan. Dia sendiri masih shock dengan kelakuannya tadi.
“lo yakinin hati lo dulu deh ag, jangan sampe lo terlambat buat balikin semuanya, jangan sampe lo baru sadar lo sayang sama alvin disaat dia udah gak sayang sama lo lagi. Itu doang ag, yang bisa gue saranin ke lo,” rio memandang agni iba, kemudian meninggalkannya sendirian.
***
Alvin memasuki ruang musik. Diambilnya gitar yang menggantung di dinding. Ia menyalakan mic dan speaker. Dipejamkan matanya, dan dipetiknya senar-senar gitar itu.
Aku sadar kalau kini
Kita sudah smakin menjauh
Sempat aku berpikir ini
Kau yg menginginkannya
Lepas dari pelukku
oh kini aku sadari
ini salahku
tak ingin ku terlambat dan sesali
maafkanlah bila ku selalu
membuatmu marah dan benci padaku
ku lakukan itu semua
hanya tuk buatmu bahagia
mungkin ku cuma tak bisa pahami
bagaimana cara tunjukkan maksudku
aku cuma ingin jadi terbaik untukmu
Aku ingin kau tetap di sini bersamaku
Jangan Pergi
Berikan satu kesempatan
Untuk ku membuktikan
sesungguhnya cintaku
oh kini aku sadari
ini salahku
tak ingin ku terlambat dan sesali
maafkanlah bila ku selalu
membuatmu marah dan benci padaku
ku lakukan itu semua
hanya tuk buatmu bahagia
mungkin ku cuma tak bisa pahami
bagaimana cara tunjukkan maksudku
aku cuma ingin jadi terbaik untukmu
Alvin menyanyikannya sepenuh hati. Kata demi kata diresapinya dan dihayati. Membuat orang yang mendengarkannya merasakan arti lagu itu.
Di sepanjang koridor sekolah, semua anak perempuan terpaku mendengar suara alvin. terlebih lagi lagunya, sangat terasa sekali. Mereka kembali sibuk berbisik, untuk siapa lagu itu? Kemungkinan terbesar adalah untuk agni. Tapi mereka tidak percaya kalau alvin menyukai agni.
“alvin..” ucap cakka lirih. Tanpa perlu bertanya pada alvin pun dia tahu betapa besar sakit hati alvin. ya, sakit sekali. Mungkin kalau hanya ditolak saja itu masih lebih mendingan. Tapi ini, cincinnya pun dikembalikan. Berarti agni sudah tidak menginginkan alvin sama sekali. Cakka rela kalau alvin membagi sakit hatinya dengan dia. selama ini alvin sudah terlalu tertekan, dan ini, mungkin akan membuatnya semakin frustasi.
Rio berlari ke ruang musik. Kosong. Tidak ada alvin. dia lalu mencari ke seisi sekolah. Alvin tidak ada. Kemana alvin? didengarnya deru mobil alvin. alvin! rio tidak sempat mengejar alvin yang sudah bersiap pergi dengan mobilnya. Dia ngebut. Rio mencoba menghubungi alvin. di reject. Dia Cuma takut alvin nekat.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar