Jumat, 06 Agustus 2010

cerbung >> Hasinuda In Love_Part 13

PART XIII: Ready to Bali, Kejadian di Pesawat
Hari minggu, agni menjemput dea, ify, dan shilla ke supermarket. Mereka berencana membeli makanan kecil untuk di perjalanan sama di Bali.
@Supermarket
Ify, dea, shilla, dan agni menenteng keranjang belanjaan sendiri-sendiri. Setengah keranjang belanjaan mereka sudah terisi. Di keranjang ify isinya permen-permen dan beberapa cokelat, kalo shilla snack chiki-chikian, kalo dea biscuit, kalo agni kacang-kacangan.
Mereka berempat masih memutar-mutar mencari makanan yang lain, dan berpapasan dengan iel, rio, alvin dan cakka yang juga sedang membeli makanan disana. Agni sih tidak heran, pasalnya, dia yang kasihtau rio, lagian si rio maksa sih.
“dea..” panggil iel manja.
“apa?”
“bareng yuk!” kata iel lagi.
“oke..” kata dea.
“shilla..” panggil rio tak kalah manja dengan iel sambil tersenyum gembira.
“iih, manja banget sih lo kak!” kata shilla gemes.
“hehe.. bareng yuk!” ajak rio. Shilla mengangguk.
“ehm..” cakka mendekati ify.
“kayak ada suara ya?” ify berpura-pura tidak mendengar cakka.
“yah, ify mah gitu,” cakka pura-pura ngambek, lalu memajukan sedikit bibirnya.
“jelek lo kak!” seru ify, membuat cakka beneran ngambek.
“yaudah, gue bareng agni aja!” katanya sambil berjalan kearah agni.
“yah.. yaudah, gue sama kak alvin!” ify merangkul tangan alvin.
“yah, neng Ify! Sini sama akang cakka aja,” goda cakka sambil menarik tangan ify dari alvin.
“hehe,” ify hanya cengengesan.
“ag, vin, kita muter-muter dulu ya! Nanti ketemu di gate ya!” seru iel sambil berjalan bersama dea.
Alvin dan agni ditinggal berdua. Agni yang tidak peduli, berjalan tanpa mempedulikan alvin. Alvin mengikuti agni dengan tenang.
***
IEL-DEA
“de, lo suka biskuit ya?” tanya iel.
“gak juga, abisnya gue bingung mau bawa apa,” balas dea.
“ohh,” kata iel. “ehh, ini enak loh! Pernah nyobain gak?” tanya iel sambil mengambil sebungkus biskuit.
“belom, enak tah? Boleh deh gue coba dulu,” kata dea.
***
RIO-SHILLA
Rio melihat sebungkus chitato kesukaannya di rak. Hanya ada satu. Baru ia mau mengambil, ternyata shilla juga mengincarnya. Keduanya memegang satu chitato.
“lo suka chitato juga shil?”
“yap.”
“yaudah deh, nih buat lo,” kata rio yang sebenarnya agak tidak rela memberikan chitato itu. Matanya tidak lepas dari chitato itu.
“gak usah deh, buat lo aja.”
“gak papa, kan demi lo shill, hehe,” rio cengengesan.
“beneran kak? yey! Kakak baek deh!” seru shilla. Rio yang dipuji pipinya langsung blushing.
***
CAKKA-IFY
“neng ify,” goda cakka menyenggol-nyenggol lengan ify.
“apa sih cak? Neng nang neng mulu!” kata ify.
“yah, lo mah gitu!”
“cak, lo suka coklat?” tanya ify setelah melihat keranjang cakka yang isinya banyak coklatnya.
“hmm,” jawab cakka dingin.
“gak nanya gue suka apa?” tanya ify kegeeran. Cakka meliriknya sinis. Ify langsung diam, gak berani ngajak cakka ngomong.
“cak, lo kenapa jadi dingin gitu sih?” tanya ify hati-hati, takut cakka meledak.
“hahaha,” cakka tidak dapat lagi menahan tawanya.
“kok ketawa?” tanya ify heran.
“ternyata lo takut juga ya, kalo gue dinginin?” tanya cakka yang masih tertawa.
Ify manyun. “kurang ajar lo cak!! Ngerjain gue begitu!!” ify memukul-mukul pelan pundak cakka.
***
ALVIN-AGNI
“ngapain lo ngikutin gue?!” tanya agni sinis. Alvin tak menjawab. Dia masih sibuk ngeliatin agni yang mukanya pura-pura cuek daritadi.
“bisa jawab gak sih?!” tanya agni agak keras, membuyarkan lamunan alvin.
“hah? Lo nanya apa?” tanyanya bingung.
Agni berbalik menghadap alvin. Dia tidak menyangka kalo jarak alvin dan dia dekat sekali. Alvin bergerak mundur.
“ngapain lo ngikutin gue?!” tanyanya lagi.
“abisnya gue ngikutin siapa dong? Masa gue ngikutin mereka!” balas alvin seenaknya. Ia memilih beberapa makanan dan berjalan menjauhi agni. Dia takut kalo nanti dia beneran suka sama agni. Agni tidak mengikuti alvin, dia sendiri berjalan melawan arah alvin.
***
@Bandara
Hasinuda plus agni sudah standby duluan di bandara. Agni ikut mobil mereka biar gak ribet. Nanti supirnya yang bawa mobil alvin pulang. Satu persatu murid berdatangan. Mereka segera naik ke pesawat dan menuju ke Bali.
@Pesawat
agni yang seharusnya duduk berdua dengan ify, dan shilla yang berdua dengan dea malah duduk dengan alvin. Karna ketiga temannya itu duduk bareng cowok pujaan masing-masing. Padahal agni sudah menolak mentah-mentah. Agni mengecek temen-temennya, kali-kali ada yang bisa diajak ngobrol.
Agni menengok ke belakang, shilla dan rio malah asik makan chitato berdua sambil suap-suapan.
“kak, buka mulutnya.. aaa” shilla menyuapi rio chitato.
“lo juga!” gantian rio yang menyuapi shilla.
Melihat mereka berdua membuat agni sedikit jengkel. Lalu ia melihat kedepan, iel dan dea, mereka lagi sibuk moto-moto berdua. Ahh! Ini lebih mengesalkan buat agni. Kemudian dialihkan pandangannya ke sebelah seberang alvin, ify dan cakka, ternyata mereka lagi mengobrol ria. Dan agni sendiri, dia malah bingung mau ngapain. Si alvin malah sibuk diem baca buku.
Alvin melirik agni. Agni sedang melihat ke arah jendela disampingnya, dengan pandangan kesal. Alvin menjulurkan kepalanya ikut melihat ke arah luar jendela.
“emang ada apaan diluar?” tanya alvin.
“tau ah!” balas agni kesal.
“jeh, ngambek,” goda alvin sambil tersenyum kecil. Agni membalikkan badannya dan menyipitkan matanya menatap alvin.
“apa?” tanya alvin bingung. Agni meletakkan satu tangannya sebagai penopang dagunya dan menatap alvin lembut, berniat iseng membuat alvin menatapnya balik lalu marah-marah ke alvin. Alvin salting, lalu dengan iseng dia melembutkan pandangannya dan membalas tatapan agni dengan lebih lembut lagi sambil tersenyum. Bukunya diletakkan di pangkuannya.
Agni yang tadiannya berniat ngerjain alvin, malah keterusan ngeliatin alvin, matanya yang lembut, senyumnya yang menenangkan, wajahnya yang mempesona membuat agni betah. Alvin sendiri, dia menatap agni, entah sejak kapan dia jadi sering memperhatikan sosok cewek dihadapannya ini, yang tak seperti cewek-cewek yang lain, kepribadiannya yang unik, wajahnya yang menarik, terlebih dia agak tomboy membuat alvin penasaran itu kini tak mampu membuat alvin melepaskan pandangannya.
1 menit, 2 menit, 3 menit, bahkan sampai 5 menit mereka terus bertatapan. Jarak keduanya yang dipisahkan satu bangku membuat alvin memajukan kepalanya ke arah agni. Entah dorongan darimana, dia ingin mencium pipi agni. Cakka yang ada di sebelah seberang alvin melihat mereka dengan tatapan curiga, berbisik pada ify.
“fy, liat alvin sama agni deh,” ify menatap mereka berdua.
“cak, itu.. kak alvin sama agni kan?” tanyanya tidak percaya.
Cakka memberi kode kepada rio, shilla, iel, dan dea. Mereka semua melihat ke arah alvin dan agni dengan tatapan tidak percaya. Alvin dan agni sendiri seperti terbawa suasana dari keisengan mereka tadi.
“ehm.. ehm..” keenam orang yang melihat mereka tadi berdehem kencang. Alvin dan agni yang daritadi bertatapan langsung sadar dan salting. Alvin yang tadi memajukan kepalanya ke arah agni pun kembali bersandar di bangkunya.
“kayaknya ada yang baru jatuh cinta ni kak!” sindir shilla.
“tau nih, sapa ya?” rio ikut-ikutan ngegoda mereka berdua.
“sett dah vin, tadi lo mau ngapain? Nyium agni?” ledek cakka terkekeh.
“ciee..” mereka berenam kompak menggoda alvin dan agni, membuat kedua pipi mereka memanas dan memerah. Anak-anak lain yang sedang tidur terbangun oleh keberisikan mereka berenam. “ada apa? Berisik amat?” tanya seseorang di belakang cakka.
“oh, gak ada apa-apa kok,” kata dea tenang.
“udah, tidur aja lagi sana!” kata shilla.
Kemudian semua kembali sibuk dengan aktivitasnya. Alvin dan agni masih diam di tempat duduknya. Agni membalikkan badannya ke arah jendela lagi, dan merutuki dirinya. Bego! Bego! Bego! Gue ngapain sih tadi? Kan gue mau ngerjain dia! Kenapa malah keterusan?! Batinnya. Alvin menutupi wajahnya dengan buku yang tadi dibacanya. Oh my gosh! Kenapa gue jadi gini sih? Gak!! Gue gak boleh gini terus!! Tadi gue ngapain lagi? Masa iya tadi gue mau nyium agni?! Batinnya.
@Bali
Mereka sampai di Bali dan segera menuju ke hotel yang sudah disiapkan, selama di perjalanan, alvin dan agni terus-terusan digodain sama iel, dea, rio, shilla, cakka, dan ify.
@Hotel
Alvin sekamar dengan cakka, rio, dan iel di kamar nomer 180. semua kamar berisi 4 orang. Shilla, dea, ify, dan agni pun sekamar di kamar nomer 200, letaknya agak jauh dari kamar hasinuda.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar